Merdeka Berliterasi, SD/MI Muhammadiyah Terus Berinovasi di Masa Pandemi

0
537
Merdeka Berliterasi, SD/MI Muhammadiyah Terus Berinovasi di Masa Pandemi

dikdasmenpwmjatim.com – Menjadi salah satu sektor terdampak adanya Covid-19, pendidikan di Indonesia masih belum diberlakukan secara normal seperti sedia kala. Hal ini mengingat kasus penyebaran Covid-19 yang masih ada.

Bersama TribunJatim dan TribunNews, SD/MI Muhammadiyah di Jawa Timur ini berbagi pengalaman tentang inovasi pendidikan yang dilakukan di setiap sekolah selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). SD/MI ini merupakan sekolah sasaran INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) Muhammadiyah Jawa Timur.

Diantaranya MI Muhammadiyah 23 Kota Surabaya yang diwakili oleh Dzul Fanny S.Thl, SD Muhammadiyah 08 Kabupaten Malang yang dihadiri oleh Maskurniawati. Serta Zunaidi, S.E selaku guru MI Muhammadiyah 05 Palirangan Kabupaten Lamongan.

Tampil sebagai pembawa acara, Endah Imawati menjelaskan di masa pandemi seperti saat ini tentu memiliki kesulitan bagi Bapak/Ibu guru dalam menyampaikan materi.

“Hari ini kita berbicara yang ada keterkaitannya dengan kemerdekaan. Dalam merdeka berliterasi ini pasti ada banyak kesulitan yang dialami Bapak/Ibu guru di sekolah, terutama untuk SD/MI di kelas awal,” ujarnya.

Menurut Endah, tantangan pendidikan di setiap daerah jelas berbeda. Pun begitu dengan upaya inovasi pendidikan yang dilakukan. Hal ini disampaikan oleh masing-masing perwakilan tiap sekolah.

Menurut  Zunaidi, S.E upaya yang dilakukan MIM 05 Palirangan Lamongan yakni dengan menggunakan jalan alternatif. Cara ini dapat dilakukan apabila anak didik (siswa) dan orang tua  tidak dapat mengakses pembelajaran secara digital.

“Cara alternatif yang kami lakukan yakni Bapak/Ibu guru membuat tulisan berupa kertas lalu diberikan kepada orang tua atau wali murid untuk diajarkan kepada anaknya,” ujar guru MIM 05 Palirangan Lamongan tersebut. “Dan yang terpenting materi tersebut tetap disampaikan kepada anak,” tandasnya.

Berbeda dengan Lamongan, Surabaya memiliki upaya tersendiri dalam mengedukasi siswa dan wali murid selama pembelajaran daring. Dzul Fanny S.Thl menyampaikan bahwa sebelum pembelajaran dimulai, siswa dibiasakan untuk shalat dhuha dan membaca Al-Qur’an.

Kepala MI Muhammadiyah 23 Kota Surabaya tersebut mengatakan bahwa pendidikan karakter sebisa mungkin tidak dilupakan. Tidak hanya itu, adanya unjuk kerja atau karya dari peserta didik menjadi salah satu alasan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau online tidak bosan.

Sedangkan inovasi pendidikan yang dilakukan Malang dalam hal berliterasi selama pandemi yakni melakukan koordinasi antara siswa, orang tua, dan Bapak/Ibu guru, pemetaan kepada anak-anak, fasilitas orang tua seperti apa, dan penambahan pelayanan di sekolah.

“Dan kita juga terus mengevaluasi keseluruhan program agar bisa memberi manfaat, tetap menanamkan karakter kepada anak-anak meskipun hanya sebatas tatap maya,” tutur Maskurniawati.

Menurut guru SD Muhammadiyah 08 Kabupaten Malang tersebut fokus apa yang ada di depan jika memang belum menemukan solusi yang terbaik.

“Jadi kalau kita belum menemukan solusi yang terbaik, ya sudahlah kita fokus apa yang ada di depan kita,” imbuhnya. (Yuni KF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini