dikdasmenpwmjatim.com – Pekerjaan rumah adalah tugas bersama antara Ayah, Ibu, Kakak dan Adik. Tidak ada pengecualian. Hanya karena Ayah bekerja bukan berarti tidak memasak, atau Ibu tidak boleh bekerja dan harus mengerjakan pekerjaan rumah seorang saja. Dalam rumah, semua anggota keluarga wajib melakukan pekerjaan rumah untuk menciptakan lingkungan keluarga yang sejahtera.
Dalam menciptakan lingkungan keluarga yang sehat dan harmonis, peranan dari orang tua sangatlah penting. Orang tua adalah pusat pendidikan dari anak-anaknya. Jadi, sudah seharusnya orang tua memberikan teladan dan kebiasaan yang baik agar dapat dijadikan contoh bagi anak-anaknya. Kebiasaan-kebiasaan sederhana namun, sangat baik untuk dilakukan seperti membersihkan rumah, beribadah, belajar dan masih banyak lagi akan memberikan dampak positif bagi anak-anak.
Sebagai implementasi dari hasil kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG), Lizana, guru kelas 1 SD Muhammadiyah Taman, Sepanjang, Kabupaten Sidoarjo, mengajak siswa-siswinya untuk mengembangkan life skill dan karakter yang Islami pada kehidupan sehari-hari melalui orang tua mereka. Dengan orang tua sebagai role model atau panutan bagi anaknya, siswa-siswi belajar mengenai bagaimana sikap, karakter, pengetahuan dan keterampilan yang baik.
“Saat menerapkan materi GEDSI yang didapatkan pada saat KKG, kami kolaborasikan materi tersebut dengan kegiatan-kegiatan yang membuat murid mampu mengembangkan life skill dan karakter yang islami dalam kesehariannya.” jelas Lizana.
Lizana juga menyampaikan alasannya menerapkan kesetaraan gender tersebut agar mengetahui mengenai kemampuan dan kebutuhan siswa-siswinya tanpa membedakan antara siswa laki-laki dan perempuan. Dengan bantuan para orang tua, Lizana mengajak siswa-siswinya untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah.
“Life skill yang dilakukan oleh siswa-siswi berupa kegiatan baik seperti membantu orang tua membersihkan rumah, memasak, dan lainnya. Sedangkan yang terkait dengan karakter islaminya adalah melaksanakan shalat wajib atau sunnah, dan mengaji. Hal tersebut juga dilakukan bersama dengan orang tua sebagai contoh yang baik untuk mereka.” lanjutnya.
Beliau juga menyampaikan dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang sederhana tersebut, siswa-siswi secara tidak langsung belajar untuk membentuk sikap serta karakter yang baik dan islami. (Syifa Nabila A)
